top of page
Nugroho Anjar

Dicky Jordan Ajak Mahasiswa Tidak Apatis Terhadap Politik



Liga Mahasiswa NasDem Provinsi Riau menggelar diskusi terbuka pada (28/02/2021) bertemakan “Mahasiswa Berpartai.” Acara yang digelar di Mall Ciputra Seraya, Pekanbaru, Riau dengan protokol kesehatan ketat tersebut mengajak generasi muda khususnya mahasiswa di Pekanbaru, Riau untuk melek dan tidak apatis terhadap politik.


Dicky Jordan Johar yang akrab disapa Dicky selaku Sekretaris sekaligus Plt. Ketua Liga Mahasiswa NasDem Provinsi Riau mengatakan bahwa maksud dan tujuan digelarnya diskusi ini berlatar belakang banyaknya mahasiswa khususnya di Pekanbaru, Riau yang saat ini sangat anti terhadap politik. Dicky menilai, banyak mahasiswa termasuk di Pekanbaru, Riau saat ini secara tidak sadar telah melakukan aktivitas politik meski di sisi lain terus berujar untuk tidak peduli dengan yang namanya politik.


“Mahasiswa saat ini sebenarnya banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terlibat dalam aktivitas politik. Misalnya didalam lingkungan kampus dengan contoh berupa pemilihan Gubernur Mahasiswa. Giat kampanye yang dilakukan para calon Gubernur Mahasiswa hingga pemilihannya itu sudah merupakan sebuah proses demokrasi yang mengandung unsur politik di dalamnya, walau hanya bersifat internal di kampusnya. Sehingga mahasiswa tidak lagi relevan mempertahankan idealismenya yang menyatakan anti dan alergi terhadap politik.” Ujar Dicky.

Dicky yang saat ini juga masih berstatus sebagai mahasiswa di Riau memandang bahwa suka tidak suka mahasiswa dengan idealismenya harus tahu tentang politik. Karena di setiap kehidupan sehari-hari sebagai warga negara juga tidak akan lepas dari aktivitas politik secara tidak langsung. Mahasiswa saat ini harus memahami serta mengkritisi berbagai kebijakan yang dibuat oleh politisi di negeri ini. Seperti misalnya kenaikan harga bahan pangan, kenaikan dan penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM, persoalan pajak dan segala macamnya. Mahasiswa harus mampu memahami berbagai persoalan diatas untuk nantinya dikritisi jika dirasa ada dampak buruk yang ditimbulkan dari kebijakan-kebijakan tersebut.


“Mahasiswa harus mau tahu dan tidak boleh apatis dengan politik. Mahasiswa tidak lagi boleh berkata “Biarin aja pemerintah yang urus” sementara kita hanya duduk santai di rumah atau sekedar kuliah lalu pulang. Saya ingin membuka pandangan kepada teman-teman mahasiswa yang masih berpikir untuk tidak ingin berpolitik yang menurut mereka politik Itu kejam. Politik adalah salah satu cara terbaik untuk mewujudkan musyawarah besar dalam suatu negara yang menganut asas demokrasi termasuk Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya berpartai. Mahasiswa harus bergabung dengan partai politik. Sebab hirarki kita sebagai mahasiswa tidak akan pernah lepas dari giat politik.” Kata Dicky


Mahasiswa harus aktif memberi kritik dan masukan sebagai bagian oposisi dari pemerintah. Kalau mahasiswa tidak mau tahu dan bersikap apatis tentang politik, siapa lagi yang di harapkan untuk mengkritisi pemerintah? Dicky meminta mahasiswa saat ini memahami bahwa yang membuat dunia politik terlihat kotor dan penuh kebohongan bukan dari politiknya, melainkan oknum yang ada dalam giat politik tersebut. Sebab politik dasarnya adalah wadah untuk mencapai sebuah kekuasaan demi mensejahterakan hidup banyak orang.


“Banyak mahasiswa saat ini yang bersikap demikian karena menganggap politik itu tidak penting dan kotor. Mindset dan pemikiran apatis semacam itu harus diubah. Kita harus pikirkan bagaimana arah bangsa ini kedepannya. Bagaimana dengan undang-undang yang disahkan nantinya berdampak baik atau buruk untuk kemaslahatan masyarakat, itu semua harus ada dipikiran setiap mahasiswa.” Tandas Dicky.

Pandemi Covid-19 telah membuat terjadinya pergeseran besar dalam aktivitas manusia dengan beramai-ramai bermigrasi ke ranah digital. Saat ini seluruh negara di dunia termasuk Indonesia tengah memasuki era digital. Dicky menilai bawah digitalisasi kini membuat banyak orang semakin lekat dan mudah bersentuhan dengan dunia politik. Sebabnya saat ini begitu mudah mendapat info atau isu yang berkembang baik lokal, nasional, hingga Internasional termasuk tentang politik. Mahasiswa kini juga dapat dengan mudahnya melihat apa isu yang berkembang baik di daerah ataupun nasional dan internasional.


Dengan kemudahan mendapatkan informasi di era digital seperti saat ini, maka seharusnya partisipasi mahasiswa dalam giat politik juga diharapkan meningkat. Digitalisasi pada intinya seharusnya membuat mahasiswa saat ini lebih cepat dan mudah untuk mengimplementasikan cara politik modern didalam kehidupan sehari-harinya.


“Politik di era digital kini bisa dimulai dari media sosial di era digital. Era digital sangat membantu masyarakat termasuk mahasiswa dalam berpolitik dan juga berpartai. Mahasiswa kini cukup membuat akun media sosial lalu kita bersosialisasi dan berbagai pandangan terkait berbagai peristiwa dan kebijakan yang ada di berbagai platform aplikasi. Dalam berpolitik sederhananya kini mahasiswa bisa memulainya dari media sosial. Baik Instagram, Twitter, Tiktok, Facebook, hingga yang saat ini tengah naik daun yakni Clubhouse.” Pungkas Dicky.


Selain dirinya, dalam diskusi tersebut hadir pula penggerak kaum muda di Pekanbaru, Riau lainnya diantaranya David H Sitorus yang merupakan sekretaris umum pengurus pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia atau GMKI tahun 2018-2020. Lalu ketua Sapma Pemuda Pancasila kota Pekanbaru yang akrab disapa Bung Oki. Serta Risal Ali selaku Gubernur Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning atau UNILAK Pekanbaru, Riau.



Ayo kenal Dicky Jordan Johar langsung via akun Instagramnya : @dickyyjordan Jangan lupa di follow ya.




86 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

コメント


bottom of page