top of page

Membangun Kampanye Politik Ramah Anak Muda


Pengguna internet di Indonesia selalu didominasi oleh anak-anak pemuda. Jumlahnya hingga ratusan juta. Kebanyakan dari mereka memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini untuk berselancar di media sosial.


Laporan We Are Social pada Januari 2023 menunjukkan jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 167 juta orang. Rata-rata menghabiskan waktu 3 jam 18 menit per hari untuk bermain media sosial.


Kemudian hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan yang paling banyak menggunakan internet adalah kalangan remaja dibandingkan usia lainnya, di mana tingkat penetrasi internet di kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,16% pada 2021-2022. Dilanjutkan oleh kelompok usia 19-34 tahun dalam posisi kedua dengan tingkat penetrasi internet sebesar 98,64%.


Data di atas menunjukkan dua fenomena. Pertama, penggunaan teknologi internet di Indonesia diforsir di platform-platform media sosial. Kedua, remaja dan anak muda menjadi dua kelompok yang paling sering mengaksesnya.


Dunia digital (lepatnya media sosial) sekarang telah menciptakan dunia baru bagi anak-anak muda Indonesia. Facebook, Instagram, Tiktok menjadi tempat tongkrongan baru tempat mereka menceburkan diri dan mengikuti pelbagai arus tren yang ada.


Jika platform-platform itu sudah menjadi tempat "tongkrongan virtual" mereka, maka maraklah sekarang kampanye-kampanye politik di media sosial. Kampanye digital ini sangat urgen dan mendesak untuk dilakukan baik oleh partai politik maupun kandidat anggota legislatif yang maju dalam pemilu legislatif 2024 mendatang.


Tidak bakal ada yang membantah bahwa kampanye digital politik telah menjadi salah satu aspek yang tak terpisahkan dari pesta demokrasi modern. Dalam era digital ini, teknologi dan media sosial telah memberikan platform yang kuat bagi semua kalangan, termasuk anak muda, untuk mengetahui isu-isu politik sekaligus berpartisipasi dalam proses politik.


Diperlukan pendekatan khusus untuk kampanye politik kepada anak-anak muda di ruang digital dalam memanfaatkan alat dan platform yang digunakan oleh generasi muda saat ini.


Pertama, pelajari dengan cermat siapa target audiens Anda, termasuk hal-hal yang mereka pedulikan dan masalah yang paling relevan bagi mereka. Jangan lupa kenali platform media sosial dan aplikasi yang paling sering mereka gunakan oleh anak-anak muda.


Kedua, buat konten yang menarik dan ini akan sangat bergantung pada kreativitas Anda. Pergunakan seluruh fitur yang disediakan oleh masing-masing platform untuk meraih engagement sebanyak mungkin dari mereka.


Ketiga, kedepankan kesantunan dalam bermedia sosial namun tirukan pula gaya bahasa mereka dalam berkomunikasi. Lambat laun ini akan menjadi identitas fokus Anda selama melakukan kampanye.


Keempat, bersosial semaksimal mungkin dengan mereka. Artinya, Anda membangun komunikasi, menjawab pertanyaan mereka dan menanggapi komentar mereka. Cara ini akan menciptakan keterlibatan yang lebih tinggi dan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan mereka.


Kelima, bila merek sudah nyaman atau bahkan terafiliasi dengan Anda, mulailah memberikan edukasi politik dan sampaikan gagasan Anda kepada mereka.


Di samping Anda akan mendapatkan banyak manfaat dan kemudahan, karena kampanye dan gagasan politik Anda akan mudah tersampaikan ke banyak orang, Anda juga harus sadar bahwa ada dua momok berbahaya yang sering mengeruhkan media sosial, yaitu berita hoaks mudah tersebat dan derasnya kampanye hitam (black campaign).


Dalam konteks ini, hadirkan diri Anda sebagai bagian dari arus yang memerangi polusi-polusi digital tersebut dan lakukan kampanye balik untuk menyehatkan psikologi digital anak-anak muda yang sedang ingin Anda dekati dan raih simpati dan dukungan mereka.

141 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page